Entri Populer

Thursday, August 9, 2012

Iya Denganmu



Cuma ini yang bisa aku buat untuk menggambarkan kita. Ini, puisi pertama untuk kamu, semoga menjadi awal yang baik nan indah 
I heart you :) 
***
“Iya”

Berharap mereka mengerti, ketika semesta mengangguk dan sekali lagi berkata “iya”
Tinggal kita yang bergerak dengan terciptanya jeda dan jarak
Barulah dunia menyatukan denting, dan hati mereka mulai percaya
Kita, aku harap jangan mundur
Apalagi menyerah, meskipun hanya selangkah

Aku memilihmu, karena percaya pada Tuhan yang tak pernah tidur dan menyisipkanmu sekali lagi ke dalam mimpi yang tak bersuara
Hanya detak dan detik yang perlahan membawamu makin dekat dengan jiwa yang makin melekat
Aku melihat-Nya membiarkan kita terlunta dengan cinta yang salah
Berjalan memutar, kemudian kembali pada jalan kita yang nyata
Tak akan ku ulangi membiarkanmu pergi
Karena semesta kembali mengangguk, dan sekali lagi berkata “iya”
 (7 Agustus 2012) 

Dengan Kamu

Masih ingatkah di simpang jalan, tangan kita saling merapat, hati kita sama-sama mendekap
Dengan nada tanpa suara
Dengan melodi tanpa getar
Diam. Aku melihatmu makin mendekat dengan jarak sebuah mimpi
Masih ingatkah, dengan awan yang memayungi, matahari yang menerangi, dan semesta yang tanpa ragu membantu kita bertemu
Dengan tenang aku melihatmu lagi
Tanpa tau apa yang sebenarnya akan terjadi
Masih ingatkah, ketika aku baru mengerti diantara kita tak ada jarak lagi, karena kali ini bukan sebuah mimpi
Dengan derum laju kereta
Dengan lembutnya angin senja
Dengan suara adzan yang membuatku memulai lagi semuanya
Masih ingatkah, ketika Tuhan hanya diam, membiarkanku terjaga olehmu
Dengan hangatnya sinar bulan
Dengan jalan setapak yang sama, tetapi berbeda
Dan dengan kamu, aku tak bisa lagi mengakhiri sebuah cerita