Entri Populer

Wednesday, June 20, 2012

Selamat Ulang Tahun

Aku menerka lagi

Mungkin ini, "bahwa apa yang tak terucap terkadang lebih baik" 
 


 




(Dewi Lestari - Selamat Ulang Tahun)

Ribuan detik kuhabisi
Jalanan lengang kutentang
Oh, gelapnya, tiada yang buka
Adakah dunia mengerti?

Milyaran panah jarak kita
Tak jua tumbuh sayapku
Satu-satunya cara yang ada
Gelombang tuk ku bicara

Tahanlah, wahai Waktu
Ada "Selamat ulang tahun"
Yang harus tiba tepat waktunya
Untuk dia yang terjaga menantiku

Tengah malamnya lewat sudah
Tiada kejutan tersisa
Aku terlunta, tanpa sarana
Saluran tuk ku bicara

Jangan berjalan, Waktu
Ada "Selamat ulang tahun"
Yang harus tiba tepat waktunya
Semoga dia masih ada menantiku

Mundurlah, wahai Waktu
Ada "Selamat ulang tahun"
Yang tertahan tuk kuucapkan
Yang harusnya tiba tepat waktunya
Dan rasa cinta yang s'lalu membara
Untuk dia yang terjaga
Menantiku

Dan.. tak ada satu kata pun, "selamat ulang tahun" :') 
The end.


Tuesday, June 12, 2012

life?




kadang aku berpikir, lebih baik aku tidak pernah mengerti daripada mengerti hanya membuatku takut
haha, pecundang macam apa aku ini?
tapi hidup tak sesimpel itu. hidup ini kompleks. penuh pilihan. dan setiap detik adalah pilihan, bahkan tak memilih pun sejatinya kita sudah memilih. memilih untuk tidak memilih.  
 
hidup ini nampaknya akan lebih mudah bila tidak terlalu banyak pertimbangan, tetapi sebenarnya jauh lebih sulit jika semuanya dilakukan tanpa pemikiran dan hati yang matang

ah, kehidupan. lagi-lagi anak ingusan ini sok-sokan berfilsafat tentang kehidupan.
kehidupan, bagai cerita dalam novel ataupun film ataupun cerpen. jalan cerita dengan mudah dibuat oleh Tuhan sebagai penulis skenarionya. dan kita para tokoh dituntut memerankan peran dengan sungguh-sungguh, peran yang sebenar-benarnya (role). Tuhan sudah menetapkan garis hidup, jalan hidup, dan para pemeran dengan natural akan mengikuti garis itu. garis yang akan membawanya kembali pada sang penulis skenario. menemukan arti dirinya.
kau tau apa yang membuat sebuah cerita menjadi menarik? bukan jalan cerita, tapi apa yang dilakukan tokoh dalam menghadapi segala liku hidupnya, dalam mempertahankan langkahnya agar tetap terjaga dalam garis hidupnya.

dan kini, setiap langkahku terhenti di ujung jalan yang menurutku buntu, aku selalu mengingat lagi, bahwa sang penulis skenario selalu berbisik padaku “bukan disini tempatmu berhenti, tenang sayang, itu hanya belokan, bukan akhir!”
dan aku semakin menyadari bahwa dengan terus menerus aku berhenti atau lari menghindari, jalanku menemukan arti diriku semakin panjang. aku butuh tau siapa aku, tapi waktuku tak akan pernah cukup. aku hanya perlu menjalani peran dengan baik, lalu waktu akan menemaniku menemukan arti diriku. 

kau tau? yang ku inginkan saat semua beban datang satu persatu menimpa punggungku adalah aku selalu berharap seketika dunia berhenti dan aku dapat menumpahkan semua emosi. lalu aku hanya ingin pergi tidur, beristirahat panjang, dan lelap nyaman. berharap waktu menemaniku untuk tetap berada di sampingku, tanpa perlu aku mengejarnya. dan nanti saat aku bangun, semua beban terangkat, semua berubah menjadi baik-baik saja, seluruh dunia mendadak tersenyum ramah melempar sapa, lalu aku berjalan dengan senyuman yang menawan, tak dapat lagi siapapun hancurkan logika dan perasaanku. namun saat aku terbangun setiap pagi, aku menyadari, semakin lama aku berhenti, semakin berat beban yang aku miliki, dan semakin panjang cerita dan waktu yang terbuang tanpa arti. 

aku tau, Tuhan sedang tersenyum melihat dunia ini begitu penuh dengan warna yang makhluk-Nya buat sendiri. dapat ku lihat sekarang, begitu sayangnya Tuhan pada makhluk-Nya yang satu ini. ah, manusia, memang tak tau diri. namun Tuhan tetap menyayanginya, membantunya untuk menyelesaikan sisa skenario tepat waktu. 

dan malam ini, ketika 19 tahun yang lalu Ibu sedang menanti kelahiran putri pertamanya, aku semakin meyakinkan diri, jalanku masih panjang, ayah dan ibu dan adik masih menyediakan kehangatan untukku, teman-teman dan sahabat masih mengulurkan tangan, kaki, telinga, mata, dan hatinya untukku, Tuhan masih disini menjagaku.. dan, kehidupan ini, masih terus berlanjut :) 

Wednesday, June 6, 2012

Ikuti Saja Alurnya




Aku tau ujungnya pasti akan begini. Maka itu aku lebih memilih untuk menikmati alurnya, baik itu bahagianya maupun sesaknya. Ini untuk proses pendewasaan, atau bisa saja kau anggap permainan
Biar, aku tak mau main-main. Karena aku yakin, yang terjadi memang yang seharusnya terjadi. Skenario sudah ditulis, takdir sudah ditetapkan, tinggal kita sebagai aktor yang memerankan. Perankan dengan sungguh-sungguh, karena skenario hidup ini kenyataan, dan pula dipertanggungjawabkan

Aku mencintaimu saat ini, tak peduli suatu saat nanti. Ikuti saja alurnya, bahkan kalau perlu pecahkan saja gelasnya! Biar ramai, biar mengaduh sampai gaduh
Semua sudah digariskan, tinggal jalani apa adanya, ikuti saja garisnya. Dan ingat, garis ini ujungnya kemana? Ke Dia! Dia yang maha segalanya :) 
 
God is the director. Great director. Believe it!
And.. action!!!

Tuesday, June 5, 2012

Cinta



Cinta. Ia terjadi begitu saja.  Setitik rasa berdesir di dada ketika ku lihat dua bola matanya. Awalnya resah, lambat melumat menjadi pasrah, menciptakan tenang, damai, tentram, bahagia sejadinya. Mungkin kamu masih belum percaya, kamu selalu ada baik di saat ku terjaga ataupun tidak. Entah itu menentramkan, entah itu meresahkan, entah itu menyakitkan, setiap mengingatmu, beribu rasa menyesakkan  dada, kadang membuatku bahagia, kadang membuatku sakit. Aneh. Cinta memang aneh, iya kan?

Satu lagi definisi cinta. Tidak ada logika. Iya, logika tak punya andil disini karena ketika kamu jauh aku merasa bahwa kita begitu dekat, dan ketika kita bertemu aku merasakan rindu padahal kau telah tampak di depan kedua mataku. Dan satu lagi, ketika kita berjauhan, beribu bahasa terungkap dengan mudahnya, ingin ku ceritakan semua yang ada nanti saat kita bertemu, namun ketika kita bertemu, bahasa mendadak hilang, ada bahasa lain yang mengalir begitu saja tanpa ku ketahui apa artinya. 

Definisi lain dari cinta yang tak pernah aku setujui dan mengerti. Cinta itu buta. Tidak! Hanya nafsu yang membuatnya buta. Cinta hanya selalu membentuk energi positif yang mampu membuat segala sesuatu yang tidak mungkin menjadi mungkin, yang menakutkan menjadi menyenangkan, yang meresahkan menjadi menentramkan. Cinta membuat kita lebih arif memandang dunia, itulah sebab kenapa aku menolak mengatakan bahwa cinta itu buta. Dan kepada kamu, cintaku tak pernah buta karena aku selalu melihat dunia dengan “kacamata” yang tepat dari Tuhan, agar aku tak tersesat. 

Cinta itu bahagia melihat orang yang kita sayangi bahagia. Iya, ini definisi yang paling membuatku tidak mengerti tetapi ini terjadi. Dengan ketulusan, kita membiarkan ia bahagia meski harus meninggalkan kita, dengan ketulusan, kita membiarkan ia memilih oranglain dan dunia yang ia suka, dengan ketulusan kita selalu meluangkan waktu untuk berdoa pada Tuhan agar selalu berikan ia yang terbaik. Meski perih, namun kebahagiaannya adalah juga kebahagiaan kita.

Iya, cinta selalu mengajarkan kita apa yang Tuhan ajarkan. Kejujuran, ketulusan, kedamaian, kasih sayang, rela berkorban, merobohkan dinding perbedaan, meruntuhkan ego.

Tuhan, begini kan yang Engkau mau ketika Engkau menciptakan cinta?