Entri Populer

Tuesday, June 12, 2012

life?




kadang aku berpikir, lebih baik aku tidak pernah mengerti daripada mengerti hanya membuatku takut
haha, pecundang macam apa aku ini?
tapi hidup tak sesimpel itu. hidup ini kompleks. penuh pilihan. dan setiap detik adalah pilihan, bahkan tak memilih pun sejatinya kita sudah memilih. memilih untuk tidak memilih.  
 
hidup ini nampaknya akan lebih mudah bila tidak terlalu banyak pertimbangan, tetapi sebenarnya jauh lebih sulit jika semuanya dilakukan tanpa pemikiran dan hati yang matang

ah, kehidupan. lagi-lagi anak ingusan ini sok-sokan berfilsafat tentang kehidupan.
kehidupan, bagai cerita dalam novel ataupun film ataupun cerpen. jalan cerita dengan mudah dibuat oleh Tuhan sebagai penulis skenarionya. dan kita para tokoh dituntut memerankan peran dengan sungguh-sungguh, peran yang sebenar-benarnya (role). Tuhan sudah menetapkan garis hidup, jalan hidup, dan para pemeran dengan natural akan mengikuti garis itu. garis yang akan membawanya kembali pada sang penulis skenario. menemukan arti dirinya.
kau tau apa yang membuat sebuah cerita menjadi menarik? bukan jalan cerita, tapi apa yang dilakukan tokoh dalam menghadapi segala liku hidupnya, dalam mempertahankan langkahnya agar tetap terjaga dalam garis hidupnya.

dan kini, setiap langkahku terhenti di ujung jalan yang menurutku buntu, aku selalu mengingat lagi, bahwa sang penulis skenario selalu berbisik padaku “bukan disini tempatmu berhenti, tenang sayang, itu hanya belokan, bukan akhir!”
dan aku semakin menyadari bahwa dengan terus menerus aku berhenti atau lari menghindari, jalanku menemukan arti diriku semakin panjang. aku butuh tau siapa aku, tapi waktuku tak akan pernah cukup. aku hanya perlu menjalani peran dengan baik, lalu waktu akan menemaniku menemukan arti diriku. 

kau tau? yang ku inginkan saat semua beban datang satu persatu menimpa punggungku adalah aku selalu berharap seketika dunia berhenti dan aku dapat menumpahkan semua emosi. lalu aku hanya ingin pergi tidur, beristirahat panjang, dan lelap nyaman. berharap waktu menemaniku untuk tetap berada di sampingku, tanpa perlu aku mengejarnya. dan nanti saat aku bangun, semua beban terangkat, semua berubah menjadi baik-baik saja, seluruh dunia mendadak tersenyum ramah melempar sapa, lalu aku berjalan dengan senyuman yang menawan, tak dapat lagi siapapun hancurkan logika dan perasaanku. namun saat aku terbangun setiap pagi, aku menyadari, semakin lama aku berhenti, semakin berat beban yang aku miliki, dan semakin panjang cerita dan waktu yang terbuang tanpa arti. 

aku tau, Tuhan sedang tersenyum melihat dunia ini begitu penuh dengan warna yang makhluk-Nya buat sendiri. dapat ku lihat sekarang, begitu sayangnya Tuhan pada makhluk-Nya yang satu ini. ah, manusia, memang tak tau diri. namun Tuhan tetap menyayanginya, membantunya untuk menyelesaikan sisa skenario tepat waktu. 

dan malam ini, ketika 19 tahun yang lalu Ibu sedang menanti kelahiran putri pertamanya, aku semakin meyakinkan diri, jalanku masih panjang, ayah dan ibu dan adik masih menyediakan kehangatan untukku, teman-teman dan sahabat masih mengulurkan tangan, kaki, telinga, mata, dan hatinya untukku, Tuhan masih disini menjagaku.. dan, kehidupan ini, masih terus berlanjut :) 

No comments: