Entri Populer

Tuesday, June 18, 2013

Jual Buku Bekas

Hai hai! :D
Lagi pada ngapain? Udah pada makan malem? Ato malah udah pada siap-siap tidur? Liburan gitu bro, tidurnya lebih awal kan karna bebas tugas? :3

Kali ini gw mau jualan. Lagi butuh duit nih, bingung mau ngejual apa. Lirik atas meja, cuma ada setumpukan buku. Alhasil gw berencana ngejual buku, dan tadi laku dua buku! haha.

Buku yang masih mulus tanpa coretan sih tinggal dua nih, 1 kumcer, 1 lagi buku motivasi. Ini nih :
1. Jakarta Kafe - Tatyana (kumcer)
2. 7 Langkah Menguasai Emosi Negatif - Ken Lindner (motivasi, pengembangan diri)
Baru beli awal bulan ini. Masih mulus!

Kalo tadi yang kejual ini nih :
1. Muhammad : Lelaki Penggenggam
Hujan
2. Kinanthi : Terlahir Kembali
Cuma 115ribu itu gw jualnya. Murah kan? ;)

Kalo buku yang lain udah pada gw namain, ya namanya juga bekas. Tapi masih bagus lah, buku asli bukan fotokopian :
1. Rectoverso - Dewi 'Dee' Lestari (kumcer)
2. Menuju(h) - Aan Syafrani, dkk (7 penulis muda) (kumcer)
3. Antologi Rasa - Ika Natassa (novel)
4. Chicken Soup for The Soul : Menemukan Kebahagiaan - Jack Canfield, Mark Victor, Hansen, dkk
5. Mari Jatuh Cinta Lagi : Kitab Para Perindu Allah - Ibnu al-Dabbagh (kitab klasik)
6. The Blings of My Life - Lala Purwono (non fiksi)
7. Confidence in Just 7 Days - Ros Taylor (motivasi, pengembangan diri)
8. Teks dan Iman - Goenawan Mohamad
9. Chairil Anwar : Aku Ini Binatang Jalang - Chairil Anwar (koleksi sajak)

Sebenernya masih ada lagi tapi nggak ngerti dipinjem siapa dan sekarang dimana -_-
Gitu aja sih :D. Kalo ada yang berminat bisa kirim pesan lewat facebook. Masalah harga gampang, dijamin murah dan dapet pahala karna bantuin orang! Hehe :D

Friday, June 14, 2013

Pursuit of "Passion"

Ada satu alasan kenapa gw suka baca novel, baca cerpen, atau nonton film. Bukan hanya sebagai refreshing, penghilang penat, atau hiburan. Lebih dari itu. Buat gw, kegiatan-kegiatan tadi udah jadi kebutuhan dasar, sama kayak kebutuhan makan, tidur, pipis, dan semacamnya. Tiap detik yang gw lewatin di setiap baca sebuah cerita, dan di menit-menit dengan berjuta inspirasi setiap habis nonton sebuah film, nyawa gw kayak nambah satu, lebih hidup! Gw nggak ngerti kerjaan apa yang pas buat hal yang paling gw suka ini. Gw nggak ngerti, musti dimasukkin ke passion mana "kebutuhan dasar" ini. Nggak ada kan kerjaan yang isinya "bacain novel tiap hari", "nontonin film terus ketawa tiap hari". Yaa kerjaan yang ada hubungannya lah sama "story". Pernah sih ada temen yang bilang, "mendingan lo kerja jadi editor buku aja". Hmm.. editor? Cocok kali ya, apalagi dengan ke-perfeksionis-an gw ini. Tapi itu ngekhianatin cita-cita gw yang sebenernya : jadi penulis. Setau gw (dengan pengetahuan yang limit), sesuai dengan namanya, editor itu kerjaannya "cuma" ngedit-ngedit tulisan orang. Mendingan gw nulis sendiri, terus diedit sendiri *smirk*. Tapi, selama ini gw nulis nggak pernah konsisten, nggak pernah ada satupun yang selesai. Ada sih, palingan puisi. Itu pun gw nggak jago buat menulis indah. Novel, cerpen, nggak pernah ada yang kelar.. dari pertama kali gw mencetuskan punya cita-cita jadi penulis.. dari SMP! sampe sekarang gw udah mau semester 5. Gw malu banget sama temen gw yang udah berkali-kali nulis, berkali-kali ikut lomba nulis, beberapa kali juga namanya terpampang di sampul buku. Dia bilang, "tulisan kamu malah lebih bagus dari aku. coba kembangin". Di kesempatan lain dia bilang kalo dia nggak jago-jago banget nulis, tapi dia terus berlatih dan ikutin semua lomba yang ada. Dari sana dia belajar plus ngembangin kemampuan nulisnya. Gw sadar kelemahan gw yang paling fatal : think that I can, believe that I can, but no action. Songong banget kan?

Sebelum nulis ini, gw baru ngerampungin nonton sebuah film yang pernah beberapa kali gw tonton. Iseng aja buka youtube dan nemu tu film : Kambing Jantan : Sebuah Catatan Harian Pelajar Bodoh, by Raditya Dika. Satu kesamaan gw dan Radit di film itu : ngerasa nggak cocok sama jurusan kuliah yang diambil. Tersiksa? banget. Gw nggak pernah dapetin nilai yang memuaskan di psikologi. Semuanya.. pas-pas-an. Buka-bukaan aja, kuliah di psikologi itu gampang buat dapetin cumlaude, tapi gw? never! 3,00 aja udah syukur. Dan salah satu perbedaan gw dan Radit di film itu : gw nggak ada kesempatan buat pindah jurusan atau berhenti. Ya, ada satu dan lain hal yang membuat gw tetap "terjebak" disini. Cuma gw yakin aja sih, nggak ada yang namanya kebetulan. Tuhan pasti punya rencana baik dalam ke-dilema-an gw ini :). 

Dua tahun selama kuliah ini.. hidup gw berantakan. Gimana sih rasanya menjalani rutinitas tapi nggak pake nyawa? Sehari-hari gw berasa jadi zombie, dan ya nggak ada pilihan lain. Tapi sekarang gw sadar, gw nggak bisa kaya gini terus, "lo sendiri yang bisa ngatur dan ngerubah hidup lo. bukan orang lain!". Tuhan pun bilang begitu di kitab-Nya. Gw emang nggak bisa kaya Radit, yang akhirnya berhenti kuliah finance dan hidup dalam passion yang sesuai (sampe akhirnya sukses kaya sekarang. GREAT!). Tapi gw masih bisa menata hidup gw yang sangat berantakan tanpa nyawa dan tujuan ini.. dengan berhenti jadi zombie. Gimana caranya? mengembalikan "nyawa" gw yang tersimpan rapi dua tahun ini : kuliah tetep jalan, nulis juga jalan. Bisa kan? Untuk hal ini gw pernah nonton film judulnya Step Up 3. Si tokoh utama ya kaya gw juga, galau antara kuliah di jurusan (gw lupa jurusan apa) atau seriusin belajar nge-dance. Di akhir cerita dia bilang, "seorang pria terkenal pernah berkata 'perjalanan lebih baik daripada tiba' aku tidak tau apa artinya. Karena aku selalu berpikir, hanya ada satu jalan yang menuntunmu dalam hidup, kemanapun kamu mau. Tetapi jika kamu mengambil jalan itu, bukan berarti kamu harus meninggalkan yang lain. Aku menyadari apa yang terjadi semuanya sudah diperhitungkan. Tersandung, jatuh, persahabatan, ini adalah perjalanan bukan tujuan. Kamu harus percaya bahwa masa depan akan berjalan sebagaimana mestinya." (Tokoh Moose, Adam Sevani). Akhirnya, dia milih dua-duanya, dua jurusan dia ambil! Huwaw! Moose aja bisa, berarti.. gw juga bisa kan? :) 


Kesimpulan : Jadi yang gw butuhin adalah : nyawa dan ACTION!
Yes. I will try it. Harus! 

Btw, tepat di hari kemaren, umur gw genap 20 tahun loooh. Udah tua yak, hahaha. Dirayain sama someone special, dengan es krim (karna nggak nemu kue) dan 20 batang lilin, lalu make a wish. Itu hari ulangtahun paling indah yang pernah gw dapet. Thanks Allah, semoga Engkau tak pernah bosan memberi kesempatan kami untuk bahagia.. sesederhana apapun itu :).

(Hadiah dari adek yang jauh di kota sana, ya walaupun cuma foto. Haha.. maaciiw :*) 

Thursday, June 13, 2013

Empat Hal Sebelum Tidur

Rasulullah berpesan kepada siti Aisyah ra.

"Ya, Aisyah! Jangan engkau tidur sebelum melakukan empat perkara yaitu :

1. Sebelum khatam al-Quran
2. Sebelum menjadikan para nabi bersyafaat untukmu di hari kiamat
3. Sebelum para muslimin meridhai engkau
4. Sebelum engkau melaksanakan haji dan umrah“

Bertanya siti Aisyah :
"Ya Rasulullah ! bagaimana aku dapat melaksanakan empat perkara seketika? “

Rasul tersenyum dan bersabda :

1. “Jika engkau akan tidur , membacalah surat al –Ikhlas tiga kali. Seakan-akan engkau telah meng-khatamkan Al-Quran

"Bismillaahirrohmaan irrohiim,
‘Qulhuallaahu ahad’ Allaahushshamad’ lam yalid walam yuulad’ walam yakul lahuu kufuwan ahad’ ( 3x )“

2. "Membacalah shalawat untukku dan untuk para nabi sebelum aku" maka kami semua akan memberimu syafaat di hari kiamat"

"Bismillaahirrahmaan irrahiim, Allaahumma shallii ‘alaa Muhammad wa’alaa aalii Muhammad ( 3x )"

3. “Beristighfarlah” untuk para mukminin maka mereka akan meridhai engkau

"Astaghfirullaahal adziim aladzii laa ilaaha illaa huwal hayyul qoyyuum wa atuubu ilaih ( 3x )"

4. Dan perbanyaklah “bertasbih, bertahmid, bertahlil dan bertakbir” maka seakan-akan engkau telah melaksanakan ibadah haji dan umrah

"Bismillaahirrahmaan irrahiim, Subhanallaahi Walhamdulillaahi walaailaaha illallaahu allaahu akbar ( 3x )"

(Tafsir Haqqi)

Wallahu a’lam bishawwab

Sunday, June 9, 2013

I'll Never Go



Recently, I am so stress and extremely tired with this problem. Hal paling menyakitkan di masa-masa ini adalah ketika aku nggak bisa cerita ke siapapun, dan akhirnya malah menghindar dari siapapun. I have no friends. Bukan karna mereka tidak mau berada di sampingku, tapi karna aku tidak dan tidak akan pernah bisa menceritakannya.

Kemarin aku datang, dan dengan lemah bilang, "Tuhan, aku bukan orang jahat kan? Aku terus meminta jawaban-Mu, sampai sejauh ini, sampai titik paling pasrah. Tapi Engkau masih juga belum memberi jawaban. Ini bukan bentuk bencimu terhadapku kan? Engkau pun masih sudi memelukku kan? Allah.. aku sendirian, aku capek. Sejujurnya aku nggak mau datang ke psikolog lagi. Aku malu. Aku nggak mau. Karna yang sebenarnya aku butuhkan itu Engkau."

Kali ini aku datang lagi Tuhan. Tidak untuk meminta jawaban-Mu. Aku minta diberi kekuatan lebih dari ini, dan mohon jangan cabut kasih sayang-Mu buatku. Ampun, karna kemarin aku bilang bahwa aku membenci-Mu, dan tidak peduli bila Kau marah padaku. Tapi ternyata Engkau tidak sedikitpun marah, justru masih sudi membangunkanku dari tidur lelap, dan berbisik lembut, "jangan putus asa. Lakukan hal yang masih bisa kau lakukan. Aku tidak akan meninggalkanmu".

Tuhan.. aku ingin menghentikan tangisanku beberapa waktu ini di malam ini juga. Aku malu dengan teman-teman yang begitu bersemangatnya berkejaran dengan waktu untuk mewujudkan mimpi-mimpi mereka. Aku juga masih punya banyak mimpi. Engkau tentu masih ingat, pertama kalinya Kau mengajarkanku merangkai mimpi. Bangga sekali setiap aku mengingatnya. Tanpa malu, aku wujudkan mimpi itu. Kemudian aku tumbuh di dalam dunia mimpi. Begitu berwarna, begitu menyenangkan hingga mampu merampas waktuku. Sampai datang hari itu, hari ketika aku bertemu apa yang disebut "realita'. Aku dipaksa untuk tidak lagi melihat langit biru sebagai es krim blue vanilla, awan sebagai permen kapas, dan bulan sebagai teman tidurku yang paling setia. Aku dipaksa hidup dalam dunia keras, dan terjebak oleh kejamnya dunia. Jadilah aku sekarang di sini, tergopoh meminta pertolongan-Mu. Aku ingin menulis lagi Tuhan. Tanpa peduli demikian buruknya pilihan kataku. Aku ingin menggambar lagi Tuhan. Tanpa peduli betapa kesalnya aku setiap melihat hasil gambarku. Aku ingin menabung lagi Tuhan, dan berjanji untuk tidak membobolnya sebelum penuh. Aku juga ingin meneruskan mimpi pertamaku Tuhan : berwirausaha. Lucu sekali setiap mengingatnya. Entah TK atau SD, aku membeli jajan di warung lalu menjulanya di teras rumah. Lalu ketika SD, aku membuat kartu ucapan lebaran, dan menjualnya. SMP aku "pernah" dengan pede dan sok taunya menjual beberapa baju di toko ayah menjelang lebaran. Ketika SMA aku berjualan pulsa dan dengan sukses bangkrut. Itu dulu, ketika aku belum pernah merasakan letihnya berbohong : menjawab "tidak apa-apa" ketika orang lain bertanya "kenapa?", tersenyum ketika jelas-jelas aku menangis.

Tuhan, ingatkan aku di setiap kali aku mengeluh dan terlalu banyak menangis. Ingatkan bahwa seberat apapun masalah yang ada, aku masih punya banyak mimpi utnuk diwujudkan. Ingatkan bahwa sebesar apapun masalah yang ada, tidak berhak menghancurkan keseluruhan hidupku. Dan, seperti yang Engkau lakukan.. aku tidak akan pernah pergi.

Jakarta Selatan, 9 Juni 2013 (23:13)


Monday, June 3, 2013

Bhinneka Tunggal Cinta

Cinta bukan berarti harus sama. Kita berbeda. Tapi senada. Bagai orchestra, kita berbeda yang mencipta harmoni.
Aku adalah aku. Kamu adalah kamu. Aku bukan kamu. Begitupun kamu bukan aku. Mimpi, jati diri, dunia, dan segala kita berbeda. Tapi rumah kita sama. Di sini, denganmu, tempatku berhenti ketika lelah berlari gapai mimpi.
Maaf telah salah mengartikanmu sebagai "segalanya". Aku yakin kamu pun masih ingat, filosofi sepatu yang kita buat. Segalanya adalah kita. Tapi kita bukan segalanya. Aku bukan pengatur langkahmu. Aku adalah pendukung dan pendamping setiap langkahmu. Terimakasih sudah mengajariku banyak hal setahun belakang ini.

Jakarta Selatan, 3 Juni 2013 (22:53)