Entri Populer

Tuesday, June 5, 2012

Cinta



Cinta. Ia terjadi begitu saja.  Setitik rasa berdesir di dada ketika ku lihat dua bola matanya. Awalnya resah, lambat melumat menjadi pasrah, menciptakan tenang, damai, tentram, bahagia sejadinya. Mungkin kamu masih belum percaya, kamu selalu ada baik di saat ku terjaga ataupun tidak. Entah itu menentramkan, entah itu meresahkan, entah itu menyakitkan, setiap mengingatmu, beribu rasa menyesakkan  dada, kadang membuatku bahagia, kadang membuatku sakit. Aneh. Cinta memang aneh, iya kan?

Satu lagi definisi cinta. Tidak ada logika. Iya, logika tak punya andil disini karena ketika kamu jauh aku merasa bahwa kita begitu dekat, dan ketika kita bertemu aku merasakan rindu padahal kau telah tampak di depan kedua mataku. Dan satu lagi, ketika kita berjauhan, beribu bahasa terungkap dengan mudahnya, ingin ku ceritakan semua yang ada nanti saat kita bertemu, namun ketika kita bertemu, bahasa mendadak hilang, ada bahasa lain yang mengalir begitu saja tanpa ku ketahui apa artinya. 

Definisi lain dari cinta yang tak pernah aku setujui dan mengerti. Cinta itu buta. Tidak! Hanya nafsu yang membuatnya buta. Cinta hanya selalu membentuk energi positif yang mampu membuat segala sesuatu yang tidak mungkin menjadi mungkin, yang menakutkan menjadi menyenangkan, yang meresahkan menjadi menentramkan. Cinta membuat kita lebih arif memandang dunia, itulah sebab kenapa aku menolak mengatakan bahwa cinta itu buta. Dan kepada kamu, cintaku tak pernah buta karena aku selalu melihat dunia dengan “kacamata” yang tepat dari Tuhan, agar aku tak tersesat. 

Cinta itu bahagia melihat orang yang kita sayangi bahagia. Iya, ini definisi yang paling membuatku tidak mengerti tetapi ini terjadi. Dengan ketulusan, kita membiarkan ia bahagia meski harus meninggalkan kita, dengan ketulusan, kita membiarkan ia memilih oranglain dan dunia yang ia suka, dengan ketulusan kita selalu meluangkan waktu untuk berdoa pada Tuhan agar selalu berikan ia yang terbaik. Meski perih, namun kebahagiaannya adalah juga kebahagiaan kita.

Iya, cinta selalu mengajarkan kita apa yang Tuhan ajarkan. Kejujuran, ketulusan, kedamaian, kasih sayang, rela berkorban, merobohkan dinding perbedaan, meruntuhkan ego.

Tuhan, begini kan yang Engkau mau ketika Engkau menciptakan cinta?

No comments: