Aku
menyadari telah terlalu jauh melangkah, di jalan yang salah. Aku sudah terlalu
lama membutakan mata, dan meredupkan semua cahaya yang berusaha menerangiku. Di
jalan yang kosong ini, sunyi. Yang tersisa degupan jantungku, aliran darahku,
langkah tapak kakiku, dan bisikkan hati yang menyuruhku berhenti.
Buta ini,
membiarkan aku terus melangkah, tak peduli pada mata yang butuh namun mulai
lupa pada cahaya. Gelap. Dan menyesakkan.
Sampai
akhirnya aku sampai pada ujung jalan, yang salah. Ku sadari satu titik buatku berhenti,
memintaku kembali, dan perlahan membukakan mata.
Aku hanya
bisa melihat satu cahaya kecil jauh di sana, mungkin sebatang lilin, pikirku.
Adakah manusia selain aku disini?
Belum sempat
aku temu jawabnya, ku rasakan seulir senyum dan hembusan nafas di samping
telinga kananku.
Aku manusia,
ucapnya. Kita semua manusia, lanjutnya. Berbagi ruang dalam kegelapan dan
cahaya.
Gelap,
sunyi, tak ada manusia lain selain kita, kataku.
Ia menghela
nafas sejenak, kembali tersenyum, dan berbisik tepat di telingaku. Buka matamu
Sudah. Dan
tak terlihat apapun!
Mata hatimu
Selanjutnya
ia pergi meninggalkan tanda tanya besar setelah satu kata disebutkannya
berkali-kali. “Cinta”
Apa benar
cinta itu buta? Tanyaku pada apapun yang aku harap masih tersisa disitu.
*Inspired by
: Efek Rumah Kaca – Jatuh Cinta Itu Biasa Saja
Kita
berdua hanya berpegangan tangan
Tak perlu berpelukan
Kita berdua hanya saling bercerita
Tak perlu memuji
Kita berdua tak pernah ucapkan maaf
Tapi saling mengerti
Kita berdua tak hanya menjalani cinta
Tapi menghidupi
Ketika rindu, menggebu gebu, kita menunggu
Jatuh cinta itu biasa saja
Saat cemburu, kian membelenggu, cepat berlalu
Jatuh cinta itu biasa saja
Tak perlu berpelukan
Kita berdua hanya saling bercerita
Tak perlu memuji
Kita berdua tak pernah ucapkan maaf
Tapi saling mengerti
Kita berdua tak hanya menjalani cinta
Tapi menghidupi
Ketika rindu, menggebu gebu, kita menunggu
Jatuh cinta itu biasa saja
Saat cemburu, kian membelenggu, cepat berlalu
Jatuh cinta itu biasa saja
Jika jatuh cinta itu buta
Berdua kita akan tersesat
Saling mencari di dalam gelap
Kedua mata kita gelap
Lalu hati kita gelap
Hati kita gelap
Lalu hati kita gelap.
Berdua kita akan tersesat
Saling mencari di dalam gelap
Kedua mata kita gelap
Lalu hati kita gelap
Hati kita gelap
Lalu hati kita gelap.
No comments:
Post a Comment