Masalah yang gw
alami belakangan ini cukup bikin bingung dan males-malesan. Selama ini gw
selalu ketemu masalah yang remeh, dan
enaknya nggak banyak melibatkan oranglain. Jadi satu dua jam, satu dua hari,
semuanya kelar. Beda sama sekarang, makin tambah umur, masalahnya makin tambah
rumit. Apalagi melibatkan oranglain yang punya pandangan dan persepsi yang beda
banget sama kita. Tapi gw bersyukur, karena dengan masalah itu gw jadi kenal
dunia di luar dunia gw, nggak terus-terusan terkungkung dan menyandang cap
autis (baca : sibuk dengan dunia sendiri). Dan dengan masalah itu gw makin
dewasa dalam memahami dan menyikapi hidup. Pastilah berguna buat kehidupan gw
ke depannya :)
Ibarat novel, gw
lagi mulai turun dari pendakian gw pada puncak masalah. Setelah banyak
puncak-puncak masalah yang gw lewati, gw sangat berharap ini lereng terakhir
yang gw temukan. Walaupun kenyataannya enggak, masih banyak masalah-masalah di
depan yang mau nggak mau musti gw lewati untuk sampai ke ujung jalan gw sebagai
garis finishnya. Yang musti diingat, garis finish itu pasti. Berhenti (nyerah)
atau lanjut (tetap berjuang) itu pilihan. Kalo kata orang yang doyan jogging,
secapek apapun lu lari kalo lu coba berhenti justru malah bikin tambah capek. Gw
selalu coba terapin teori itu. Kalo gw nyerah, akan makin keliatan jauh titik
finishnya. Kalo gw dikit-dikit berhenti, akan makin capek. Kalo gw terus
lanjut, pelan-pelan aja tapi pasti, semua nggak akan terasa berat. Karena gw
pernah coba buat terus lari, terburu-buru, dan hasilnya gw capek di tengah
jalan, orang-orang pun nggak bisa menyeimbangkan dan mengikuti apa yang gw mau,
lalu gw jatuh, dan nggak dapet apapun.
Gw coba pahami,
selama ini gw selalu terburu-buru kalo ketemu masalah. Maunya hari itu langsung
diselesain. Dan setiap gw denger hal-hal baru yang menyangkut masalah, gw langsung
ambil keputusan untuk bersikap ‘begini’. Keesokan harinya gw denger hal baru
lagi, gw berubah jadi ‘begitu’. Selabil itu gw selama ini, nggak pernah coba
buat nyaring informasi yang ada. Ibarat lagi main puzzle, baru nemu satu bagian
gw langsung nyimpulin keseleuruhan puzzle. Nggak bisa gitu, jangan Cuma liat
dari satu sudut pandang, itu namanya “nggak bijak”, jahat, dan bego.
Hari ini gw dapet
pencerahan dari seorang temen. “Gak perlu lu langsung berubah ketika satu
informasi baru lu dapetin. Kumpulin dulu semua informasinya, tunggu aja, sabar,
santai, waktu yang bakal jawab semuanya” kurang lebih gitu. Iya, selama ini gw
labil banget. “Plin-plan” kata temen. Iya, selama ini gw sering bertindak bodoh
dengan kelabilan itu. Perubahan gw yang ekstrim
akhir-akhir ini pun ditangkep sama banyak temen dan keluarga, perlakuan
mereka juga berubah. Ada yang semakin mendekati dan mensupport, ada yang
memandang gw aneh dan menjauh. Gw ngerti, itulah manusia, beda-beda (ilmu
psikologi gw jalan :D).
Perubahan itu
perlu. Tapi kalo terlalu ekstrim juga nggak sehat. Coba =lah sedikit-sedikit,
lalu istiqomah, selanjutnya meningkat menjadi lebih baik lagi. Ibarat main
game, level satu menang, baru lanjut level dua, nggak bisa level satu menang
langsung lanjut level 10. Walaupun bisa, tapi proses dan esensi perubahannya
nggak akan nyampe, dan gampang buat hilang keistiqomahannya.
Well, gw nggak mau
terburu-buru dalam memilah dan mengambil keputusan sekarang. Banyak yang musti
dipertimbangkan, apapun itu. Kita memang manusia, tempatnya salah, khilaf, dan
lupa. Tapi kita juga manusia yang dienugerahi potensi akal, pikiran, dan qalbu.
Optimalkan yang kita punya ! (Hasil kuliah MPK Agama, huehue)
Dan.. hidup adalah
proses. Hidup adalah progres. Tuhan menghargai setiap proses dan progres dengan
menghadirkan ‘bonus-bonus’ buat manusia, berupa kedewasaan, kasih sayang,
teman, sahabat, kesuksesan, kekuatan, daan masih buanyak lagi. Tuhan sayang
sama makhluk-Nya, kita yang sering membangkang dan melupakannya. Nggak tau
diuntung !
Banyak banget
pelajaran yang gw dapet. Dari kelas waktu kuliah, dari pengalaman temen, dari
pengalaman gw sendiri, dari lagu, film, buku, yang terus ngebawa gw pada
perubahan lebih baik lagi. “Hari ini harus lebih baik dari hari kemarin, dan
besok harus lebih baik dari hari ini” Sabdanya yang tak pernah bisa dibantah.
Yap ! Terus belajar, dimanapun dan kapanpun. Terus berproses, terus berprogres.
“Berprinsip itu
penting, tapi openmind jauh lebih penting” :) (teori baru gw :D)
Nih, puisi (puisi?
Lebih tepatnya “sampah”) gw hari ini :
Buka mata, ini
realita
Jangan terus menerka-nerka
Karena yang nyata itu ada
Yang terjadi memang yang harusnya terjadi
Jalani saja, jujur apa adanya
Masa dan rasa yang akan berbicara
Tak perlu lagi kata, cukup lakukan saja
Aku juga tak tau bagaimana akhirnya
Well, yakin saja, tak ada yang sia-sia
Selama kita percaya :)
Jangan terus menerka-nerka
Karena yang nyata itu ada
Yang terjadi memang yang harusnya terjadi
Jalani saja, jujur apa adanya
Masa dan rasa yang akan berbicara
Tak perlu lagi kata, cukup lakukan saja
Aku juga tak tau bagaimana akhirnya
Well, yakin saja, tak ada yang sia-sia
Selama kita percaya :)
No comments:
Post a Comment