Berikut ini
tulisan-tulisan gw yang random banget. Acak, abstrak, tapi punya makna. Semoga
ada yang bisa menangkap maknanya.
Sebenernya,
seharusnya, setiap coretan ini dilampirkan maksud dan cerita di baliknya biar
nggak ambigu dan menimbulkan kesalahan persepsi. Tapi berhubung waktu nggak ada
*songong* jadi baru bisa ngepost coretan-coretan yang bisa dibilang
"sampah", tapi "sampah" yang mengandung sejarah.
Gw cuma coba buat
nulis, mencari-cari bahasa yang tepat untuk mengungkap. Dan ya, jadinya random
gini, nggak jelas.
Besok kalo udah
banyak waktu, janji deh bakal ngebenerin blog yang kacau ini, bakal lebih rajin
"menafkahi" blog yang mulai berdebu ini, bakal lebih jelas dan nggak
abstrak lagi. Huehuehue
Yaudah, nih :D
Yaudah, nih :D
Waktu Itu
Waktu itu kita
berjalan, melewati lalu lalang orang-orang
Kau tau apa
yang aku pikirkan?
Melihat caramu
berjalan
Melihat caramu
tertawa
Melihat caramu
makan
Melihat caramu
marah
Melihat caramu
bilang “bego !”
Kau tidak akan
pernah tau, sekecil apapun itu, aku simpan
Kau tidak perlu
tau, doa dan harapanku meminta-Nya menjagamu, dalam bahagia
(3 April
2012)
Kau, Teman
Bahwa kau
hanyalah orang yang kebetulan hadir pada waktu ini, lalu mengajakku melihat
dunia di luar duniaku
Dengan sabar
kau menjawab semua pertanyaanku yang absurd dan kadang menjengkelkan
Teman, jika ku
diam jangan kau salah artikan sebagai bosan
Aku perlu waktu
untuk berbicara pada diriku sendiri
(3 April 2012)
Wanita
Wanita bodoh,
mendidik peradaban dengan bodoh, menghasilkan peradaban yang bodoh.
Wanita cerdas,
mendidik peradaban dengan cerdas, menghasilkan peradaban yang cerdas.
Nyatalah,
pilihan ada di tangan kaum wanita.
Kemuliaan yang
telah Allah anugerahkan tak lebih baik untuk tak diperjuangkan.
(3 April 2012)
Wanita (2)
Wanita itu
seperti bunga.
Tak perlu
mengejar kumbang, tak perlu berteriak-teriak padanya untuk minta
dihampiri.
Cukup satu
untuk membuat kumbang datang, “buatlah dirimu menarik”.
Menarik, tanpa
harus jadi bunga yang lain.
Menarik, dengan
caramu sendiri.
Kumbang yang
tepat akan menghampiri.
Cinta
Cinta ini hanya
untuk mereka yang yakin, serta percaya
(3 Maret 2012)
Tersayat
Lagi, tersayat lagi oleh janji
Oleh omongan sendiri
Lagi, terkepung oleh duka
Oleh serapah sendiri
Bukan, bukan Tuhan yang salah
Bukan juga kamu
Hanya aku, yang membuatnya semakin menganga
Menampung lara
Dukamu, dukaku
Dukaku, dukaku
Ratapmu, ratapku
Ratapku, ratapku
Biar, aku saja yang tersayat
(6 April
2012)
Sangkar
Seperti burung, kalian ini sangkarku
Tempatku pulang, setelah lelah terbang
Berbagi suka juga duka di dalam sangkar
Sangkarku, kau lari kemana?
Aku mau pulang !
(6 April 2012)
Berhenti, Berlari
Berhenti
Mungkin Cuma sampai sini
Ujung jalan
kita ternyata di sini
Berlari
Memang bukan di sini
Aku kembali untuk pergi
(6 April
2012)
Seperti Lilin
“Sepeti lilin, menerangi sekitar tapi kau habis !”
Biar bu, yang penting jalani peran dengan baik
“Sepeti lilin, menerangi sekitar tapi kau habis !”
Biar bu, habis itu pasti, terang itu pilihan
(6 April 2012)
Ibu Bilang
Ibu bilang,
“Begitulah seninya hidup. Bagaimana kita bisa melewati dengan baik tanpa
menyakiti oranglain, itulah kemenangan”
Apa?!
Apa?
Saat ini,
yang ku rasakan seakan hampa
Ada, tetapi tidak ada
Tenang, tetapi gamang
Lemah, tetapi marah
Nikmat, tetapi senyap
Bahagia, tetapi lara
Pasrah, tetapi resah
Aku kira kata bisa mewakili segalanya !
Ketika Aku Lupakan-Mu
Ketika aku lupa
nikmatnya mencintai-Mu
Ketika aku lupa nikmatnya mengalihkan duniawi demi bertemu dengan-Mu
Ketika aku lupa nikmatnya berlama-lama terbayang oleh-Mu
Ketika aku lupa nikmatnya berhari-hari memuja-Mu
Ketika aku lupa nikmatnya menangis dalam pasrahku kepada-Mu
Akankah Engkau juga melupakanku?
Hanya Mimpi
Tenggelam aku
di lautan mimpi-mimpi
Mencoba merauknya sedapat tanganku meraih
Mengerahkan semua untuk menangkapnya
Tapi, sekalipun ku tak dapat
Karena itu mimpi, bukan cita-cita
Yang akan hilang ketika jiwa kita terjaga
Takdir
Tangan kita atau tangan-Nya?
Malam-malam
Aku sengaja
Malam-malam mengungkap
Barangkali yang tak terlihat menjadi terlihat
Habis Sudah
Habis Sudah
Seperti gelas
yang sudah terlanjur pecah
Aku ini sudah
kau hancurkan, menjadi kepingan-kepingan tak berarti
Percaya ini,
keyakinan ini, sudah kau patahkan dengan kecewaku
Tak ada satu
yang percayamu seperti aku
Habis sudah
kecewaku seiring dengan cintaku
Aku ini sudah
lelah
Lelah dikejar
bayang-bayang sempurnamu
Lelah kau
jatuhkan lagi dan lagi
Selesai sudah.
Aku menyerah
Mengharapmu
kembali, tak akan pernah
(28 April 2012)
Tapi Juga Cinta
Bukan hanya
soal janji
Tapi juga cinta
Bukan hanya
saling memberi
Tapi juga cinta
Bukan hanya
sekedar hak
Tapi juga cinta
(29 April
2012)
Aku yang Aku
Setelah masa
ini aku lewati
Setelah kota
ini aku lalui
Aku kembali ke
jalanku sendiri
Jalanku.. Sudah
sepi. Tak ada yang menghampiri
Hanya kawanan
debu dan sisa sejarah masa lalu
Jalanku.. Sudah
sunyi. Tawa dan tangis masih mengiris
Hanya luka
berantakan di sana
Aku kembali
memperbaiki
Dengan sisa
cinta yang kau beri
Tertatih
memang, namun sisa cintamu menguatkan
Aku mulai
tinggalkan bongkahan gedung yang kita bangun
Dengan senyum
yang mengulum
Aku nikmati
sisa cinta ini
Lalu aku
letakkan, aku tinggalkan
Cinta sejatiku
ada di sana, di ujung jalan sana
Aku, mulai
berlari lagi dengan diriku sendiri
(29 April 2012)
FIGHTING FOR YOUR SELF, FOR YOUR DREAMS !
No comments:
Post a Comment