Entri Populer

Sunday, April 29, 2012

"Sampah" Sejarah


Berikut ini tulisan-tulisan gw yang random banget. Acak, abstrak, tapi punya makna. Semoga ada yang bisa menangkap maknanya.
Sebenernya, seharusnya, setiap coretan ini dilampirkan maksud dan cerita di baliknya biar nggak ambigu dan menimbulkan kesalahan persepsi. Tapi berhubung waktu nggak ada *songong* jadi baru bisa ngepost coretan-coretan yang bisa dibilang "sampah", tapi "sampah" yang mengandung sejarah.
Gw cuma coba buat nulis, mencari-cari bahasa yang tepat untuk mengungkap. Dan ya, jadinya random gini, nggak jelas.
Besok kalo udah banyak waktu, janji deh bakal ngebenerin blog yang kacau ini, bakal lebih rajin "menafkahi" blog yang mulai berdebu ini, bakal lebih jelas dan nggak abstrak lagi. Huehuehue
Yaudah, nih :D



Waktu Itu
Waktu itu kita berjalan, melewati lalu lalang orang-orang
Kau tau apa yang aku pikirkan?
Melihat caramu berjalan
Melihat caramu tertawa
Melihat caramu makan
Melihat caramu marah
Melihat caramu bilang “bego !”
Kau tidak akan pernah tau, sekecil apapun itu, aku simpan
Kau tidak perlu tau, doa dan harapanku meminta-Nya menjagamu, dalam bahagia 
 (3 April 2012)

Kau, Teman 
Bahwa kau hanyalah orang yang kebetulan hadir pada waktu ini, lalu mengajakku melihat dunia di luar duniaku
Dengan sabar kau menjawab semua pertanyaanku yang absurd dan kadang menjengkelkan
Teman, jika ku diam jangan kau salah artikan sebagai bosan
Aku perlu waktu untuk berbicara pada diriku sendiri
(3 April 2012)

Wanita
Wanita bodoh, mendidik peradaban dengan bodoh, menghasilkan peradaban yang bodoh.
Wanita cerdas, mendidik peradaban dengan cerdas, menghasilkan peradaban yang cerdas.
Nyatalah, pilihan ada di tangan kaum wanita.
Kemuliaan yang telah Allah anugerahkan tak lebih baik untuk tak diperjuangkan. 
(3 April 2012)

Wanita (2)
Wanita itu seperti bunga.
Tak perlu mengejar kumbang, tak perlu berteriak-teriak padanya untuk minta dihampiri. 
Cukup satu untuk membuat kumbang datang, “buatlah dirimu menarik”.
Menarik, tanpa harus jadi bunga yang lain.
Menarik, dengan caramu sendiri.
Kumbang yang tepat akan menghampiri.

Cinta
Cinta ini hanya untuk mereka yang yakin, serta percaya
(3 Maret 2012)

Tersayat 
Lagi, tersayat lagi oleh janji
Oleh omongan sendiri
Lagi, terkepung oleh duka
Oleh serapah sendiri
Bukan, bukan Tuhan yang salah
Bukan juga kamu
Hanya aku, yang membuatnya semakin menganga
Menampung lara
Dukamu, dukaku
Dukaku, dukaku
Ratapmu, ratapku
Ratapku, ratapku
Biar, aku saja yang tersayat
 (6 April 2012)

Sangkar
Seperti burung, kalian ini sangkarku
Tempatku pulang, setelah lelah terbang
Berbagi suka juga duka di dalam sangkar
Sangkarku, kau lari kemana?
Aku mau pulang !
(6 April 2012)

Berhenti, Berlari
Berhenti
Mungkin Cuma sampai sini
Ujung jalan kita ternyata di sini
Berlari
Memang bukan di sini
Aku kembali untuk pergi
 (6 April 2012)

Seperti Lilin 
“Sepeti lilin, menerangi sekitar tapi kau habis !”
Biar bu, yang penting jalani peran dengan baik
“Sepeti lilin, menerangi sekitar tapi kau habis !”
Biar bu, habis itu pasti, terang itu pilihan 
(6 April 2012)

Ibu Bilang
Ibu bilang, “Begitulah seninya hidup. Bagaimana kita bisa melewati dengan baik tanpa menyakiti oranglain, itulah kemenangan”

Apa?!
Apa?
Saat ini,
yang ku rasakan seakan hampa
Ada, tetapi tidak ada
Tenang, tetapi gamang
Lemah, tetapi marah
Nikmat, tetapi senyap
Bahagia, tetapi lara
Pasrah, tetapi resah
Aku kira kata bisa mewakili segalanya ! 

Ketika Aku Lupakan-Mu
Ketika aku lupa nikmatnya mencintai-Mu
Ketika aku lupa nikmatnya mengalihkan duniawi demi bertemu dengan-Mu
Ketika aku lupa nikmatnya berlama-lama terbayang oleh-Mu
Ketika aku lupa nikmatnya berhari-hari memuja-Mu
Ketika aku lupa nikmatnya menangis dalam pasrahku kepada-Mu
Akankah Engkau juga melupakanku?

Hanya Mimpi
Tenggelam aku di lautan mimpi-mimpi
Mencoba merauknya sedapat tanganku meraih
Mengerahkan semua untuk menangkapnya
Tapi, sekalipun ku tak dapat
Karena itu mimpi, bukan cita-cita
Yang akan hilang ketika jiwa kita terjaga

Takdir
Tangan kita atau tangan-Nya?

Malam-malam
Aku sengaja
Malam-malam mengungkap
Barangkali yang tak terlihat menjadi terlihat

Habis Sudah 
Habis Sudah
Seperti gelas yang sudah terlanjur pecah
Aku ini sudah kau hancurkan, menjadi kepingan-kepingan tak berarti
Percaya ini, keyakinan ini, sudah kau patahkan dengan kecewaku
Tak ada satu yang percayamu seperti aku
Habis sudah kecewaku seiring dengan cintaku
Aku ini sudah lelah
Lelah dikejar bayang-bayang sempurnamu
Lelah kau jatuhkan lagi dan lagi
Selesai sudah. Aku menyerah
Mengharapmu kembali, tak akan pernah
(28 April 2012)

Tapi Juga Cinta
Bukan hanya soal janji
Tapi juga cinta
Bukan hanya saling memberi
Tapi juga cinta
Bukan hanya sekedar hak
Tapi juga cinta
 (29 April 2012)

Aku yang Aku
Setelah masa ini aku lewati
Setelah kota ini aku lalui
Aku kembali ke jalanku sendiri

Jalanku.. Sudah sepi. Tak ada yang menghampiri
Hanya kawanan debu dan sisa sejarah masa lalu
Jalanku.. Sudah sunyi. Tawa dan tangis masih mengiris
Hanya luka berantakan di sana

Aku kembali memperbaiki
Dengan sisa cinta yang kau beri
Tertatih memang, namun sisa cintamu menguatkan

Aku mulai tinggalkan bongkahan gedung yang kita bangun
Dengan senyum yang mengulum
Aku nikmati sisa cinta ini
Lalu aku letakkan, aku tinggalkan

Cinta sejatiku ada di sana, di ujung jalan sana
Aku, mulai berlari lagi dengan diriku sendiri
(29 April 2012)

FIGHTING FOR YOUR SELF, FOR YOUR DREAMS ! 

No comments: